tag:blogger.com,1999:blog-60437590304987705742024-03-13T14:00:05.088-07:00Animasi KartunAnimasi Kartunhttp://www.blogger.com/profile/15357392421114761554noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-6043759030498770574.post-21335282196994535782008-10-13T01:30:00.000-07:002008-10-13T01:32:50.677-07:00How to make a cartoon about Bush<object width="425" height="344"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/6IvOiJeWM3Q&hl=en&fs=1"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/6IvOiJeWM3Q&hl=en&fs=1" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object>Animasi Kartunhttp://www.blogger.com/profile/15357392421114761554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6043759030498770574.post-78740838940398776062008-10-13T01:25:00.001-07:002008-10-13T01:28:49.668-07:00How Walt Disney Cartoons are made<object width="425" height="344"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/mhfp6Z8z1cI&hl=en&fs=1"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/mhfp6Z8z1cI&hl=en&fs=1" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object>Animasi Kartunhttp://www.blogger.com/profile/15357392421114761554noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6043759030498770574.post-71759180469180918292008-10-09T23:58:00.000-07:002008-10-10T00:58:17.791-07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_ETd5JOwzWcI/SO8IRuTZrkI/AAAAAAAAAAs/yW6fZfvF7Ik/s1600-h/disney1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 153px; height: 177px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_ETd5JOwzWcI/SO8IRuTZrkI/AAAAAAAAAAs/yW6fZfvF7Ik/s320/disney1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5255428390744862274" border="0" /></a><br /><br /><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><strong>Pengertian Animasi</strong></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Banyak pengertian tentang arti kata animasi yang telah ada dan menimbulkan berbagai pandangan tentang arti kata tersebut. Namun dalam pembuatan film kartun disini kata animasi dideskripsikan sebagai proses membuat dan memainkan kembali serangkaian gambar diam atau statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan secara terus menerus.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><br /></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><strong>Prinsip-prinsip Animasi </strong></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Antara akhir tahun 1920′an hingga akhir 1930′an animasi berkembang dari kesenangan yang baru menjadi sebuah bentuk seni dalam studio Walt Disney. Dimana setiap gambar, aksi menjadi lebih meyakinkan. Dan karakter yang muncul menjadi seperti tokoh yang sebenarnya. Penontonpun menjadi lebih antusias dan menjadikan banyak animator yang merasakan kepuasan pribadinya, namun bagaimanapun bagi Walt Disney bahwa tingkatan dari animasi dan keberadaan karakter itu saja tidak cukup untuk mengejar ide cerita yang baru. Karakter-karakter tersebut dibatasi oleh berbagai tipe dari aksi tertentu dan kepuasan penonton-pun tidak bertahan lama karena tidak sebanding dengan apa yang mereka lihat. Kenyataan ini menyadarkan Walt Disney bahwa tidak ada yang dapat secara sukses menganimasikan figur sebuah bentuk manusia atau bentuk yang menyerupai manusia. Sebuah pendekatan teknik menggambar baru sangat diperlukan untuk meningkatkan tingkatan animasi yang ditunjukkan dalam sebuah film kartun berjudul Three Little Pigs.<br />Walt Disney pun menyiapkan berbagai kelas bagi para animatornya dalam Chouinard Art Institute di <st1:place st="on"><st1:city st="on">Los Angeles</st1:city></st1:place> dibawah instruktur dari Don Graham. Ketika kelas tersebut dibuka, kebanyakan dari mereka menggambar menggunakan formula pembuatan film kartun yang lama dari bentuk-bentuk standar, ukuran, berbagai aksi, dan gerak atau isyarat dengan sedikit atau bahkan tanpa referensi dalam sifat dasar sebuah karakter secara alami. Beranjak dari kelas inilah maka dikembangkanlah sebuah <st1:place st="on"><st1:city st="on">gaya</st1:city></st1:place> dari penggambaran karakter figure manusia bergerak dan bentuk binatang. <st1:place st="on">Para</st1:place> siswa mempelajari berbagai model seprti sebuah aksi film secara nyata, dan memutar berbagai aksi secra terus menerus. Analisis dari aksi-aksi tersebut manjadi demikian penting dalam pengembangan dari animasi tersebut. Beberapa animator mulai mengaplikasikan pelajaran tersebut dalam memproduksi animasi mereka, dimana ini membuatnya menjadi lebih menarik dan realistis. Beranjak dari pelajaran tersebut makan para animator Walt Disney secara terus menerus mencari cara yang lebih baik untuk dapat berkomunikasi dalam tiap karya yang dibuatnya.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Sedikit demi sedikit prosedur-prosedur tersebut dipisahkan dan dinamai, dianalisa serta disempurnakan, dan para animator baru-pun diajarkan berbagai kebiasaan ini. Hal inipun lambat laun menjadi prinsip dasar dari animasi tradisonal yang diantaranya adalah :</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;" type="disc"><li class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><strong>Squash and Stretch</strong> : Yaitu menetapkan landasan dan penyusunan dari sebuah objek dengan merubah bentuk dari objek selama aksi berlangsung. </span></li><li class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><strong>Timing</strong> : Adalah membagi aksi untuk menentukan berat dan ukuran dari sebuah objek dan kepribadian dari karakter </span></li><li class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><strong>Anticipation</strong> : Yaitu mempersiapkan sebuah aksi. </span></li><li class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><strong>Staging </strong>: Yaitu menampilkan sebuah ide sehingga tidak hilang secara tidak disengaja. </span></li><li class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><strong>Follow Through and Overlapping Action</strong> : Adalah pengakhiran dari sebuah aksi dan membuat hubungan ke aksi berikutnya. </span></li><li class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><strong>Straight Ahead Action and Pose-To-Pose Action</strong> : Yang dimaksudkan adalah kedua perbedaan tersebut merupakan sebuah pendekatan dalam pembuatan sebuah animasi pergerakan. </span></li><li class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><strong>Slow In and Ou</strong>t : Yaitu jarak dalam inbetween frame untuk mendapatkan kehalusan dari pewaktuan / timing dan sebuah animsai pergerakan. </span></li><li class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><strong>Arcs </strong>: Adalah alur secara visual dari aksi guna mendapatkan pergerakan secara alami. </span></li><li class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><strong>Exaggeration</strong> : Bermaksud menekankan pada pokok dari sebuah ide melalui desain dan aksi karakter. </span></li><li class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><strong>Secondary Action</strong> : Yaitu aksi dari sebuah objek yang dihasilkan dari aksi objek lainnya. </span></li><li class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><strong>Appeal</strong> : Adalah pembuatan sebuah desain atau sebuah aksi yang dapat dinikmati oleh penonton.</span></li></ul><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_ETd5JOwzWcI/SO8IicVbHyI/AAAAAAAAAA0/0sgz7VPbVNc/s1600-h/disney2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 219px; height: 219px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_ETd5JOwzWcI/SO8IicVbHyI/AAAAAAAAAA0/0sgz7VPbVNc/s320/disney2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5255428677979283234" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><b style=""><i><span style=";font-family:Georgia;font-size:18;color:black;" ><span style="font-size:130%;">Dunia komputer dan animasi</span><o:p></o:p></span></i></b></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >Perkembangan dunia animasi komputer yang pesat dewasa ini memerlukan waktu puluhan tahun dalam proses</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >penciptaaannya. Animasi secara harfiah berarti membawa hidup atau bergerak. Secara umum, menganimasi suatu</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >objek memiliki makna menggerakkan objek tersebut agar menjadi hidup.</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >Makna ini dalam dunia animasi komputer untuk selanjutnya mengalami perluasan karena sebuah objek yang diam juga</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >termasuk animasi. Animasi diam (none motion) ini dipergunakan jika sebuah objek hendak diperkenalkan secara detail</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > pada pola penonton. Animasi mulai dikenal secara luas sejak populernya media televisi yang mampu menyajikan</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > gambar-gambar bergerak hasil rekaman kegiatan dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Jika</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > dikomparasikan dengan gambar foto atau lukisan yang diam (tidak bergerak) maka secara umum animasi lebih disukai</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > penonton karena mampu membangkitkan antusiasme dan emosi.<br /><br /><br /></span></span><span style="font-weight: bold;font-size:85%;" ><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >PERKEMBANGAN</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >Perkembangan animasi seiring dengan perkembangan dunia pertelevisian. Pada awalnya diciptakanlah animasi</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > berbasis dua dimensi (2D Animation). Yakni objek yang dianimasi mempunyai ukuran panjang (x-axis) dan lebar (y-axis)</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > saja. Realisasi nyata dari perkembangan animasi dua dimensi yang cukup revolusioner berupa dibuatnya film-film</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > kartun. Seven Dwarfs (1937) dan Fantasia (1940) dari Walt Disney adalah karya-karya film kartun yang melegenda</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > sampai sekarang. Bahkan beberapa tokoh-tokoh kartun buatan Walt Disney yang lain masih dapat bertahan dan populer</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > sampai saat ini mekipun pembuatan film-film tersebut dikerjakan hampir 500 tahun yang lalu. Kalau dibandingkan, sedikit</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > sekali tokoh-tokoh film layar lebar yang mampu bertahan sekian lamanya. Pembuatan animasi film kartun itu sendiri</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >pada awalnya dikerjakan dengan membuat sketsa gambar yang digerakkan satu demi satu. Untuk membuat satu durasi</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > animasi membutuhkan jumlah gambar yang cukup banyak. Sejak ditemukannya teknik animasi sel, maka pembuatannya</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > menjadi lebih mudah. Kertas gambar yang biasa dipergunakan diganti dengan kertas transparan yang terbuat dari bahan</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > celluloid sheet. Teknik animasi sel inilah yang kemudian diadopsi dalam animasi komputer.</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > Kertas gambar dalam pembuatan animasi sebelumnya kemudian diprogram menjadi frame di komputer. Sehingga yang</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > semula berupa kumpulan gambar-gambar maka di komputer hal tersebut sudah merupakan kumpulan dari frame-frame</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > yang tersusun dalam sebuah alur waktu. Adanya perubahan pergerakan suatu objek yang dianimasi oleh komputer</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > dapat dibuat menjadi sebuah keyframe. Sehingga menjadi jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan animasi</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > yang dilakukan manual.<br /><br /></span></span><span style="font-weight: bold;font-size:85%;" ><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >ANIMATOR</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >Pendesain animasi di komputer yang lebih umum disebut animator, hanya perlu untuk menganimasikan objek</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >antarkeyframe. Tidak perlu lagi membuat animasi frame demi frame seperti dalam pembuatan animasi gambar demi</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > gambar dalam pembuatan film kartun konvensional. Sedangkan frame-frame antar keyframe tersebut akan</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > diterjemahkan sendiri oleh komputer menjadi sebuah gerakan seperti yang diinginkan aniator. Perkembangan dunia</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > animasi komputer sekarang sudah sangat pesat. Apalagi sejak diciptakannya animasi berbasis tiga dimensi (3D</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > Animation) yang mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi (Z-axis) maka objek dan pergerakannya hampir</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > mendekati kenyataan aslinya. Hanya saja objek tersebut dibuat di dunia maya (virtual reality).</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > Perkembangan ini dibarengi pula dengan cukup banyaknya perangkat lunak yang mendukungnya seperti misalnya</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > Macromedia Flash, GlF Animation, dan Corel Rave sebagai software-software pengusung animasi dua dimensi.</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > Sedangkan 3D MAX Studio, Alias Wave Front AMA, Light Wave, dan Cinema 4D, sebagai software-software inti populer</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > pendukung animasi 3D. Dengan perkembangan ini maka pada era sekarang animasi tidak hanya sebatas pada</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > menggerakkan sebuah objek saja. Tetapi sudah masuk pada pemberian tekstur dan pewarnaan, pemodifikasian struktur</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > dan karakter objek, objek morfing, pemberian cahaya dan kamera, serta pemberian efek-efek dan partikel pada sebuah</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > objek yang sedemikian rupa. Sehingga output yang dihasilkan berupa sebuah animasi objek yang benar-benar</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > mendekati aslinya dalam kehidupan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">MAKIN LUAS</span></span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >Adapun sisi positif dari fenomena ini bertambah luasnya lahan pekerjaan bagi seorang animator. Tidak hanya sebagai</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > animator film dalam pembuatan sekuel film, tetapi seorang animator dapat berperan dalam pembuatan sebuah iklan</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > multimedia, pengisi special effect dalam pembuatan video klip musik/film.</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >Juga berperan dalam pembuatan presentasi multimedia, turut mendesain sebuah web yang dinamis dan interaktif serta</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > masih banyak lagi lahan pekerjaan yang menuntut peranan seorang animator.</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >Jika dikaji lebih jauh, dalam berbagai pekerjaan yang ditawarkan maka kelebihan utama seorang animator dibandingkan</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > dengan camera man, bahwa seorang animator dapat mengkreasi sebuah objek atau efek yang tidak mampu dihasilkan</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > camera man.</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >Misalnya seorang animator mampu membuat visualisasi angin topan, gunung meletus yang mengeluarkan lava panas,</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > menghidupkan kembali monster dinosaurus yang sudah punah beberapa abad silam, merobohkan gedung, membuat</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > pesawat semahal F-16 meledak dan terbakar. Malah masih banyak lagi pekerjaan lain yang mustahil dikerjakan oleh</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > camera man. Andaikan dapat dikerjakan oleh camera man maka pekerjaan tersebut akan menyerap dana, waktu, dan</span></span><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" > tenaga yang sangat besar.</span></span><br /></div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" >Itulah peranan animasi, terutama animasi dalam dunia komputer dan peranan animator sebagai sang arsitek pendesainsebuah animasi. Di tahun-tahun mendatang, dunia animasi diprediksikan akan lebih gemerlap lagi. Sebagai contoh dengan dirilisnya software eye matic face station. Dengan dukungan software animasi berbasis 3D ini maka sutradara tidak perlu lagi mendatangkan seorang aktris atau aktor yang bayarannya mahal dalam pembuatan film. Cukup dengan mempunyai foto tampak samping dan tampak depan maka wajah artis tadi dapat dimodel mirip dengan aslinya, dalam bentuk tiga dimensi tentunya.<br />Dengan program combustion yang merupakan plug in software 3D Studio Max maka pembuatan efek transisi yang dipergunakan dalam pergantian antarsekuel film di satu sisi menjadi lebih mudah dan lebih menarik. Sehingga makin luas pula lahan pekerjaan yang ditawarkan dan menjadi tantangan bagi komunitas animator <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>.<o:p></o:p></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"><span style=";font-family:Georgia;color:black;" ><o:p> </o:p></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:130%;">Beberapa Jenis Teknik Film Animasi</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Berdasarkan materi atau bahan dasar obyek animasi yang dipakai, secara umum jenis teknik film animasi digolongkan dua bagian besar, film animasi dwi-matra (flat animation) dan film animasi trimatra(object animation).</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Film animasi Dwi-matra (flat animation)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Jenis film animasi ini seluruhnya menggunakan bahan papar yang dapat digambar di atas permukaannya. Disebut juga jenis film animasi gambar, sebab hamper semua obyek animasinya melalui runtun kerja gambar. Semua runtun kerja jenis film animasi ini dikerjakan di atas bidang datar atau papar.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Beberapa jenis film animasi dwi-matra adalah:</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">a. Film animasi sel(Cel Technique)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Jenis film animasi ini merupakan teknik dasar dari film animasi kartun (cartoon animation<b style="">). Teknik animasi ini memanfaatkan serangkaian gambar yang dibuat di atas lembaran plastic tembus pandang, disebut sel.<o:p></o:p></b></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Figur animasi digambar sendiri-sendiri di atas sel untuk tiap perubahan gambar yang bergerak, selain itu ada bagian yang diam, yaitu latar belakang (background), dibuat untuk tiap adegan, digambar memanjang lebih besar daripada lembaran sel.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Lembaran sel dan latar diberi lobang pada salah satu sisinya, untuk dudukan standar page pada meja animator sewaktu di gambar, dan meja dudukan sewaktu dipotret.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">b. Penggambaran langsung pada film</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Tidak seperti pada film animasi lainnya, jenis film animasi ini menggunakan teknik penggambaran obyek animasi dibuat langsung pada pita seluloid baik positif atau negative, tanpa melalui runtun pemotretan kamera stop frame, untuk suatu kebutuhan karya seni yang bersifat pengungkapan. Atau yang bersifat percobaan, mencari sesuatu yang baru.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Film Animasi Tri-matra (Object Animation)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Secara keseluruhan, jenis film animasi tri-matra menggunakan teknik runtun kerja yang sama dengan jenis film animasi dwi-matra, bedanya obyek animasi yang dipakai dalam wujud tri-matra. Dengan memperhitungkan karakter obyek animasi, sifat bahan yang dipakai, waktu, cahaya dan ruang.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Untuk mengerakkan benda tri-matra, walaupun itu mungkin, tapi cukup sulit untuk melaksanakannya, karena sifat bahan yang dipakai mempunyai ruang gerak yang terbatas. Tidak seperti jenis., film animasi gambar, bebas melakukanberbagai gerakan yang diinginkan.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan, termasuk dalam jenis film animasi ini adalah :</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">a. Film Animasi Boneka (Puppet Animation)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Obyek animasi yang dipakai dalam jenis film animasi ini adalah boneka dan figur lainnya, merupakan penyederhanaan dari bentuk alam benda yang ada, terbuat dari bahan-bahan yang mempunyai sifat lentuk (plastik) dan mudah untuk digerakkan sewaktu melakukan pemotretan bingkai per bingkai, seperti bahan kayu yang mudah ditatah atau diukir, kain, kertas, lilin, tanah lempung dan lain-lain, untuk dapat menciptakan karakter yang tidak kaku dan terlalu sederhana.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">b. Film Animasi Model</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Obyek animasi tri-matra dalam jenis film ini berupa macammacam bentuk animasi ayng bukan boneka dan sejenisnya, seperti bentuk-bentuk abstark; balok, bola, prisma, piramida, silinder, kerucut dan lain-lain. Atau bentuk model, percontohan bentuk dari ukuran sebenarnya, seperti bentuk molekul dalam senyawa kimia, bola bumi.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Bentuk obyek animasi sederhana, penggunaannya pun tidak terlalu rumit dan tidak banyak membutuhkan gerak, bahan yang dipakai terdiri dari kayu, plastic keras dan bahan keras lainnya yang sesuai denga sifat karakter materi yang dimiliki, tetapi tidak berarti bahan lentuk tidak dipakai.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Disebut juga film animasi non-figur, karena keseluruhan cerita tidak membutuhkan tokoh atau figure lainnya. Jenis film Teknik yang memanfaatkan lembaran sel merupakan suatu pertimbangan penghematan gambar, dengan memisahkan bagian dari obyek animasi yang bergerak, dibuat beberapa gambar sesuai kebutuhan; dan bagian yang tidak bergerak, cukup dibuat sekali saja.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">c. Film Animasi Potongan (Cut-out Animation)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Jenis film animasi ini, termasuk penggunaan teknik yang sederhana dan mudah. Figur atau obyek animasi dirancang, digambar pada lembaran kertas lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang telah dibuat, dan diletakkan pada sebuah bidang datar sebagai latar belakangnya. Pemotretan dilakukan dengan menganalisis langsung tiap gerakan dengan tangan, sesuai denagn tuntutan cerita.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Dengan teknik yang sederhana, gerak figur atau obyek animasi menjadi terbatas sehingga karakternyapun terbatas pula. Karakter figur dibuat terpisah, biasanya, terdiri dari tujuh bagian yang berbeda; kepala, leher, badan, dua tangan dan dua kaki. Untuk menggerakkan dan menghidupkan karakter, pemisahan itu bias disesuaikan dengan tuntutan cerita, bisa dibuat kurang dari bagian tadi atau lebih.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">d. Film Animasi Bayangan (Silhoutte Animation)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Seperti halnya pertunjukan wayang kulit, jenis film animasi ini menggunakan cara yang hampir sama, figur atau obyek animasi berupa bayangan dengan latar belakang yang terang, karena pencahayaannya berada di belakang layer.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Teknik yang dipakai sama dengan film animasi potongan, yaitu figur digambar lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang digambar dan diletakkan pada latar di meja dudukan kamera untuk dipotret. Bedanya di sini, kertas yang dipakai tidak seperti animasi potongan, bahan kertas berwarna atau diberi warna sesuai dengan kebutuhan, sedangkan film animasi bayangan seluruhnya menggunakan bahan kertas berwarna gelap atau warna hitam, baik itu figur atau obyek animasi lainnya.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">e. Film Animasi Kolase (Collage Animation)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Yang selalu berhubungan dengan jenis film animasi ini adalah sebuah teknik yang bebas mengembangkan keinginan kita untuk menggerakkan obyek animasi semaunya di meja dudukan kamera. Teknik cukup sederhana dan mudah dengan beberapa bahan yang bisa dipakai; potongan Koran, potret, gambar-gambar, huruf atau penggabungan dari semuanya. Gambar dan berbagai bahan yang dipakai, disusun sedemikian rupa lalu dirubah secara berangsurangsur menjadi bentuk susunan baru, dimana tiap perubahan penempelan dipotret dengan kamera menjadi suatu bentuk film animasi yang bebas.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Perkembangan suatu perusahaan, diagram suatu jaringan dalam tubuh organisme, pembuatan credit title dalam sebuah film cerita dan lain sebagainya.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">5. Penggunaan Film Animasi</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Penggunaan film animasi sebagai suatu bentuk pantara rupa rungu (audio visual medium), cukup berperan penting dalam menyebarkan pesan atau gagasan yang ingin disampaikan ke masyarakat luas. Film animasi dipakai pada:</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">1. Televisi komersial; Film animasi digunakan dengan tujuan komersial, seperti film Wan pada televise, sebagai sisipan di antara acara-acara program televise, berupa pesan-pesan pendek kepada pirsawan dan sebagai film hiburan.<br />2. Bioskop; Film animasi bisa sebagai film cerita panjang, film cerita pendek, dan film sisipan untuk Man pada bioskop.<br />3. Pelayanan Pemerintah; Film animasi digunakan sebagai film propaganda, film penerangan dan pendidikan.<br />4. Perusahaan; film animasi digunakan sebagai film hubungan masyarakat (public relations) seperti: film penerangan, film pendidikan dan film propaganda atau film Man pengenalan produk.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">6. Jenis-jenis Animasi</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Animasi yang dulunya mempunyai prinsip yang sederhana, sekarang telah berkembang menjadi beberapa jenis, yaitu:<br />Animasi 2D, Animasi 3D, Animasi tanah Hat (Clay Animation), Animasi Jepang (Anime).</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">a. Animasi 2D (2 Dimensi)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Animasi ini yang paling akrab dengan keseharian kita. Biasa juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Memang, film kartun itu kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak sekali, baik yang di TV maupun di Bioskop. Misalnya: Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo, Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear, Spirit, dan banyak lagi. Meski yang populer kebanyakan film Disney, namun bukan Walt Disney sebagai bapak animasi kartun. Contoh lainnya adalah Felix The Cat, si kucing hitam. Umur si kucing itu sudah lumayan tua, dia diciptakan oleh Otto Messmer pada tahun 1919. Namun sayang, karena distribusi yang kurang baik, jadi kita sukar untuk menemukan film-filmnya. Bandingkan dengan Walt Disney yang sampai sekarang masih ada misalnya Snow White and The Seven Dwarfs (1937) dan Pinocchio (1940).</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">b. Animasi 3D (3 Dimensi)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar Studio), maka berlombalombalah studio film dunia memproduksi film sejenis. Bermunculanlah, Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy Story 2, Monster Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars, Valian. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">c. Animasi Tanah Liat (Clay Animation)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Kata orang, meskipun sekarang sudah jamannya Pizza dan Bistik, namun terkadang kita juga masih kangen dengan masakan tradisional seperti sayur asem. Ungkapan tersebut cocok buat animasi Clay Animation.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Jenis ini yang paling jarang kita dengar dan temukan diantara jenis lainnya. Padahal teknik animasi ini bukan termasuk teknik baru seperti pada saat Toy Story membuka era baru animasi 3D. Bahkan, boleh dibilang nenek moyangnya animasi. Karena animasi pertama dalam bentuk CIayAnimation. Meski namanya clay (tanah liat), yang dipakai bukanlah tanah liat biasa. Animasi ini memakai plasticin, bahan lentur seperti permen karet yang ditemukan pada tahun 1897. Tokoh-tokoh dalam animasi Clay dibuat dengan memakai rangka khusus untuk kerangka tubuhnya, lalu kerangka tersebut ditutup dengan plasficine sesuai bentuk tokoh yang ingin dibuat. Bagian-bagian tubuh kerangka ini, seperti kepala, tangan, kaki, disa dilepas dan dipasang lagi. Setelah tokoh-tokohnya siap, lalu difoto gerakan per gerakan. Foto-foto tersebut lalu digabung menjadi gambar yang bisa bergerak seperti yang kita tonton di film. Animasi Clay termasuk salah satu jenis dari Stop-motion picture. Film Animasi Clay Pertama dirilis bulan Februari 1908 berjudul, A Sculptors Welsh Rarebit Nightmare. Untuk beberapa waktu yang lalu juga, beredar film clay yang berjudul Chicken Run.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">d. Animasi Jepang (Anime)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Film-film yang dibahas diatas adalah kebanyakan buatan Amerika dan Eropa. Namun, Jepang pun tak kalah soal animasi. Jepang sudah banyak memproduksi anime (sebutan untuk animasi Jepang). Berbeda dengan animasi Amerika, anime Jepang tidak semua diperuntukkan untuk anak-anak, bahkan ada yang khusus dewasa.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Bicara tentang anime, ada tokoh legendaris, yaitu Dr. Osamu Tezuka. Beliau menciptakan Tetsuwan Atom atau lebih dikenal dengan Astro Boy. Seperti film animasi Amerika atau Eropa, Anime juga terdiri dari beberapa jenis, tapi yang membedakan bukan cara pembuatannya, melainkan formatnya, yaitu serial televisi, OVA, dan film bioskop.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">7. Software Pembuat Animasi</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Di pasaran sekarang ini sudah banyak beredar softwarwe pembuat animasi, baik itu 2D atau 3D. Untuk lebih jelasnya perhatikan daftar dibawah ini yang disusun berdasarkan kriterianya.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Software Animasi 2 Dimensi:<br />Macromedia Flash, CoRETAS, Corel R.A.V.E., After Effects, Moho, CreaToon, ToonBoom, Autodesk Animaton (1990-an) dll</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Software Animasi 3 Dimensi:<br />Maya, 3D Studio Max, Maxon Cinema 4 D, LightWave, Softlmage, Poser, Motion Builder, Hash Animation Master, Wings 3D, Carrara, Infini-D, Canoma dll</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">8. Perkembangan Animasi Di Indonesia</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;">Bagaimana dengan perkembangan Animasi di Indonesia sendiri? Pada tahun 1980-an, ada film animasi produk <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> yang jadi serial Televisi yaitu si Huma yang menjadi favorit anak-anak pada masa itu. Tahun 2004, merupakan sejarah bagi per-Animasian <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> dengan dibuatnya film cerita panjang animasi 3D pertama oleh Studio KasatMata Jogja bekerja sama dengan Kelompok Visi Anak Bangsa Pimp. Garin Nugroho, membuat film animasi 3D “Homeland” dengan sutradara Gangsar Waskito. </span></p>Animasi Kartunhttp://www.blogger.com/profile/15357392421114761554noreply@blogger.com0